Selasa, 28 Juni 2016

Langkah Untuk Merencanakan Kehamilan

Sudah barang tentu menjadi impian dari setiap pasangan yang sudah menikah untuk segera hamil dan memiliki buah hati. Bagi mereka yang tingkat kesuburannya baik, hal ini tentu saja tidak menjadi suatu persoalan, tidak perlu susah payah merencanakan atau mengusahakan suatu kehamilan. Akan tetapi bagi pasangan yang memiliki masalah dengan kesuburan mereka, hal ini tentu saja membutuhkan usaha yang cukup ekstra. 6 bulan sebelum masa kehamilan adalah jangka waktu yang ideal untuk merencanakan kehamilan. Tujuannya tentu saja supaya bunda siap secara lahir maupun batin menjalani proses kehamilan tiap fase-nya sampai proses melahirkan dan buah hati pun lahir dalam keadaan sehat fisik dan mental.

Tambah Pengetahuan Ayah Dan Bunda Tentang Kehamilan


Menambah pengetahuan tentang kehamilan bertujuan agar ayah dan bunda lebih siap, matang dan percaya diri dalam mempersiapkan, merencanakan dan menjalani masa kehamilan. Pengetahuan yang dimaksud meliputi fase hamil, fase melahirkan sampai dengan merawat sang buah hati. Dalam hal ini, ayah dan bunda bisa menambah pengetahuan dari berbagai buku, jurnal / majalah ilmiah ataupun artikel artikel yang ada di internet.

Pahami Bagaimana Cara Tubuh Bekerja


Apakah anda memahami bagaimana cara tubuh anda sendiri bekerja ? Bagaimana proses terjadinya siklus bulanan atau menstruasi itu sebenarnya ? Pahami juga tanda tanda yang terjadi jika sudah memasuki masa subur. Jika tujuannya adalah untuk segera hamil, maka berhubungan seksual pada masa ovulasi adalah waktu yang paling tepat, karena pada masa itu kualitas sel telur sedang berada pada tingkat yang paling tinggi. Masa setelah ovulasi disebut juga fase luteal, fase luteal adalah jangka waktu sejak masa ovulasi hingga hari pertama menstruasi pada bulan berikutnya. Jika siklus menstruasi anda 28 hari dan fase luteal anda 12 hari, maka bisa dihitung ovulasi atau masa subur anda terjadi pada hari ke 16 masa siklus atau 16 hari sejak hari pertama menstruasi (28-12). Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengetahui kapan anda akan mengalami ovulasi, mulai dari memperhatikan peningkatan suhu pada permukaan tubuh, ada perubahan yang terjadi pada cairan atau lendir rahim, atau anda juga dapat membeli alat tes masa subur dan kalkulator ovulasi yang dijual di apotek. Lakukan hubungan seksual tanpa menggunakan pelindung pada masa ovulasi. Sel sperma dapat bertahan pada saluran reproduksi selama 2 sampai 3 hari. Sedangkan waktu yang baik untuk melakukan hubungan seksual yaitu setiap hari selama beberapa hari dari sebelum hingga masa ovulasi. Sebagai contoh, jika pada umumnya wanita berovulasi pada hari ke 14, maka sebaiknya hubungan seksual dilakukan pada hari ke 12, 13 dan ke 14 sejak hari pertama menstruasi atau siklus haid.

Jalani Gaya Hidup Sehat


Menjalani gaya hidup yang lebih sehat tidak hanya wajib dilakukan oleh istri, akan tapi suami juga. Menghindari minuman yang mengandung kafein, hentikan kebiasaan merokok (termasuk untuk perokok pasif), dan tentu saja alkohol. Alkohol sendiri diketahui bisa mengganggu asupan oksigen, bila tubuh kita kekurangan oksigen maka proses pembuahan dan kehamilan tentu juga akan terganggu.  .

Memperhatikan Pola Makan


Pola makan yang dimaksud disini adalah mengkonsumsi makanan yang cukup sesuai untuk kebutuhan gizi tubuh. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan juga Asam Folat yang sangat bermanfaat untuk menghindari terjadinya cacat fisik pada janin. Perhatikan berat badan anda jangan sampai terlalu gemuk maupun terlalu kurus dengan melakukan olah raga secara teratur. Penting juga untuk selalu melibatkan suami termasuk dalam menjaga pola makan yang baik. Memperbanyak konsumsi makanan yang memiliki kandungan Zinc tinggi seperti makanan laut, daging, telur, dan roti gandum juga sangat dianjurkan. Atau jika anda membutuhkan tambahan suplemen, pastikan suplemen yang anda konsumsi cocok untuk wanita yang sedang dalam program perencanaan kehamilan. Kuantitas atau jumlah makanan yang dikonsumsi bukanlah ukuran, yang paling penting adalah makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang cukup dan sesuai. Mengkonsumsi susu khusus untuk merencanakan kehamilan juga akan sangat membantu, terlebih lagi jika susu yang anda konsumsi mengandung Asam Folat, DHA, Iron, dan Kalsium yang telah dikemas lengkap seperti susu khusus hamil yang banyak di toko toko atau pusat perbelanjaan. Cukup dengan mengkonsumsi 2 gelas setiap hari, maka kebutuhan tubuh anda akan gizi seimbang untuk persiapan kehamilan akan tercukupi.

Periksakan Kesehatan


Pemeriksaan darah biasanya menjadi dasar pemeriksaan guna mengetahui apakah anda mengidap penyakit tertentu seperti diabetes, jantung, asma, tekanan darah tinggi atau rendah. Pemeriksaan ini juga sangat berguna untuk mengetahui apakah di dalam tubuh anda terdapat virus yang dapat membahayakan kehamilan anda nantinya, seperti toksoplasma, cymegolo, dan rubella. Terdapat beberapa vaksinasi yang sebaiknya dilakukan ketika merencanakan kehamilan atau sebelum hamil diantaranya vaksin MMR ( Measles, Mumps, Rubella), vaksin TT (Tetanus Toksoid), dan vaksin Hepatitis. Sangat penting juga untuk melakukan konsultasi untuk penggunaan obat, karena ada beberapa obat yang berpotensi menurunkan tingkat kesuburan.

Seimbang Dalam Hidup


Keseimbangan waktu dan tenaga dalam melakukan pekerjaan dan waktu untuk istirahat sangatlah penting. Olah raga yang teratur, penuhi kebutuhan rohani, dan relaksasi. Hidup yang sehat dan seimbang akan membuat organ tubuh anda bekerja dengan optimal, kehidupan jasmani dan rohani yang seimbang adalah faktor penting dalam meraih kebahagiaan. Apabila kondisi tubuh anda dan suami dalam keadaan yang seperti ini, maka perjalanan dalam merencanakan kehamilan juga akan berjalan lancar. Saling membantu dan memberikan dukungan dalam menghindari atau menghadapi stress dan tekanan. Sebisa mungkin hindari lingkungan kerja yang berbahaya karena beberapa bahan kimia mungkin bisa saja mempengaruhi kualitas sperma.

Peran suami sangatlah penting untuk lebih bisa memahami dan mendukung dalam masa perencanaan maupun masa kehamilan itu sendiri, termasuk ketika terjadi perubahan hormon pada saat anda hamil nanti. Keadaan emosi yang tidak stabil seringkali menjadi pemicu terjadinya stress para wanita. 
, , ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar